Ya Allah!
Milik-Mulah
segalanya ini. Ketakutan ini. Rasa kasih ini. Debaran hatiku,
milik-Mulah. Milikku hanya kosong. Semuanya kupinjam. Semuanya anugerah.
Segalanya ujian. Bila Engkau murka, aku hancur. Bila Engkau cinta,
dukaku lebur.
Ya Allah!
Aku
menyeru nama-Mu. Aku mencari-Mu. Perjalanan hidup yang kulalui, pada-Mu
sajalah tempat akan kukembali. Janganlah Engkau memarahiku. Janganlah
Engkau membenciku. Engkau Tuan, aku hamba! Bagaimanakah aku bila Engkau
membenciku? Bagaimanakah keadaan aku, seorang hamba, bila dibenci oleh
Tuannya? Manalah lagi tempat untuk seorang hamba jika dibenci oleh
Tuannya? Mana lagi tempat untukku? Semuanya milik-Mu. Milik-Mulah segala
yang ada. Segala yang kunampak dengan mata, segala yang kurasa dengan
hati. Milik-Mulah. Milikku hanya kosong. Kosong...
Ya Allah!
Janganlah
Engkau jadikan anugerah yang Engkau berikan kepadaku sebagai hijab yang
melindungi aku dari pandangan-Mu. Janganlah Engkau jadikan ujian yang
Engkau timpakan kepadaku sebagai hijab yang akan memisahkan aku
dengan-Mu. Jangan Ya Allah! Bagaimana aku, seorang hamba ingin hidup
tanpa kasih sayang Tuannya? Bagaimana aku, seorang hamba ingin hidup
tenang bahagia tanpa keredhaan tuannya? Janganlah Engkau jadikan ilmu
itu bagai hijab yang memisahkan kita. Janganlah Engkau jadikan kejahilan
itu bagai hijab yang menjauhkan kita.
Ya Allah!
Aku dungu! Aku semu!
Janganlah Engkau pisahkan aku dari bimbingan dan pengampunan-Mu.
Ya Allah!
Aku faqir!
Jangalah Engkau tinggalkan aku dalam ketidakcukupanku
