Tersentak aku mendengar samar
bisikan seruan-MU
Teringat aku akan persemayam-Mu
Tersimpuh aku di hamparan sajadah-Mu
Terdiam aku mendengar lantunan firman-Mu
Mengingat jutaan tanda-tanda
kebesaran-Mu
Mengenang miliyaran sujud noda yang
tak terbalut
Ku coba....
Sirami air suci kewajahku
Basuh kedua tanganku
Terasa sejuk mendamaikan kegalauan
hati
Terasa nyaman menenangkan
kebimbangan jiwa ini
Ku coba...
Menyusun rapat jari jemari
Tengahdahkan kehadirat-Mu
Sesali segala noda yang pernah aku
rangkai
Mengaku bersemayam-Mu diatas arsy-Mu
Terasa hina senyumku diantara
hamparan ciptaan-Mu
Terasa kotor jasadku berlutut diatas
sajadah-Mu
Terasa asingnya rohku berkeliaran
dibawah kerindangan-Mu
Terasa takutnya hambamu ini
membayangkan kekalnya panas-Mu
Tak sepantasnya...
Tak sepantasnya bagi-Mu suaraku
menyebut
Tak sepantasnya firman-Mu ku sahut
Tak sepantasnya bagi-Mu diriku
berlutut
Tak sepantasnya dahiku bersujud...
Karena diri-MU maha indah dan maha
sempurna
Karena diri-Mu maha diatas maha
segalanya
Kau yang tak terbayangkan oleh yang
membayangkan
Kau yang tak terpikir oleh yang
memikirkan
Subhanallah… Subhanallah
Pikiranku melayang mengenang masa
pahit
Menyesal, menyadari kotoran noda
dosa yang melilit
Menyesal, menyesal itulah kata yang
selalu aku ungkit
Ku sesali, semoga yang maha diatas
maha, mengurangi rasa sakit
Ampuni aku yang telah menyadari...
Ampuni aku yang telah menyesali...
Menyesal...... Menyesal aku
Sesalku untuk taubat ku
Terimalah aku.. terimalah taubatku
